Jakarta, 21 Juni 2025 — Di sela-sela ajang Jakarta E-Prix 2025, lebih dari 120 pemimpin bisnis senior, investor, dan pembuat kebijakan berkumpul dalam forum “Change Accelerated Live” pada 20 Juni 2025 di Emotion Club, Jakarta International Circuit. Forum ini diselenggarakan bersama oleh Formula E, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin Indonesia), bekerja sama dengan ASEAN Alliance on Carbon Markets (AACM) dan Equatorise. Forum ini menjadi platform yang tepat waktu untuk menyoroti kepemimpinan Indonesia yang semakin berkembang pesat dalam keamanan energi, ekosistem kendaraan listrik (EV), mineral kritis, dan pasar karbon.
Forum strategis ini menghadirkan dua diskusi panel tingkat tinggi: panel pertama berfokus pada hilirisasi mineral kritis untuk mendorong daya saing ekosistem EV, dan panel kedua tentang pengembangan pasar karbon untuk membuka pertumbuhan hijau dan mendanai aksi iklim yang berintegritas tinggi. Struktur acara ini mencerminkan keunggulan ganda Indonesia dalam dekarbonisasi industri dan solusi iklim berbasis alam. Dengan cadangan nikel terbesar di dunia, potensi energi terbarukan yang luas, serta lebih dari 94 juta hektar hutan hujan dan 3,3 juta hektar hutan mangrove, Indonesia berada di persimpangan inovasi, industri, dan pengelolaan lingkungan.
Membuka acara, Jeff Dodds, CEO Formula E, menekankan peran unik Indonesia dalam menghubungkan mobilitas listrik dengan ambisi iklim.
“Indonesia terus menunjukkan bahwa inovasi dan keberlanjutan dapat berjalan beriringan. Apa yang kami saksikan di Jakarta adalah contoh kuat bagaimana sebuah negara dapat memanfaatkan platform global seperti Formula E bukan hanya untuk hiburan, tetapi juga sebagai katalis perubahan. Melalui kehadiran dan kemitraan kami di sini, kami menyoroti solusi dan teknologi yang mendorong aksi iklim, menjadikan lintasan balap sebagai landasan untuk dampak global.”
Setelah pembukaan, Steven Marcelino, CEO Equatorise, menekankan pentingnya forum ini sebagai sinyal niat strategis.
“Apa yang kita saksikan hari ini bukanlah acara seremonial, melainkan sebuah konvergensi strategis. Pemerintah, dunia usaha, dan para penggerak perubahan berkumpul untuk membuka peluang pertumbuhan hijau Indonesia, baik melalui rantai nilai EV, energi terbarukan, maupun pasar karbon. Dunia sedang memperhatikan, dan Indonesia tidak hanya mengikuti; Indonesia memilih untuk memimpin.”
Dalam pidato utama, H.E. Hashim Djojohadikusumo, Utusan Khusus Presiden untuk Iklim, Energi, dan Lingkungan Hidup Republik Indonesia, menegaskan bahwa prioritas iklim Indonesia adalah bagian sentral dari jalur pembangunan jangka panjangnya.
“Indonesia diberkahi dengan sumber daya alam yang luas dan aset lingkungan yang luar biasa, namun kami sepenuhnya sadar bahwa semua ini harus dikelola dengan bijak. Kami melihat aksi iklim bukan sebagai hambatan, melainkan sebagai mesin pertumbuhan, sebuah peluang untuk menciptakan lapangan kerja, memperkuat daya saing, dan menghadirkan kemakmuran tanpa mengorbankan keberlanjutan. Inilah jalan kami ke depan: ekonomi hijau yang berakar pada keadilan, ketahanan, dan kerja sama internasional.”
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menegaskan komitmen ibu kota dalam mendorong dekarbonisasi perkotaan dan ketahanan melalui kepemimpinan lokal serta kolaborasi internasional.
“Jakarta mendorong aksi iklim dari akar rumput. Dari dekarbonisasi transportasi hingga pemanfaatan pembiayaan iklim, kami berkomitmen terhadap kebijakan yang mencerminkan urgensi dan visi. Acara hari ini memperkuat keyakinan kami bahwa kepemimpinan lokal dapat berkontribusi secara nyata terhadap tujuan iklim global, terutama bila didukung oleh kemitraan yang kuat,” kata Afan Adriansyah Idris, Asisten Sekda Bidang Pembangunan dan Lingkungan Hidup.
Menyoroti kesiapan sektor bisnis dalam merespon perubahan iklim dan ekonomi, Bernardino Vega, Wakil Ketua Hubungan Internasional Kadin Indonesia, menyatakan:
“Kami percaya bahwa ini adalah momen penentu bagi perekonomian Indonesia. Peralihan menuju keberlanjutan bukanlah pilihan, melainkan keniscayaan. Apa yang kami saksikan hari ini menunjukkan bahwa sektor swasta tidak lagi menunggu di pinggir lapangan. Kami siap untuk berkolaborasi, berinvestasi bersama, dan memperbesar solusi yang tahan masa depan dan kompetitif secara global.”
Panel pertama, “Hilirisasi Mineral Kritis untuk Mempercepat Pertumbuhan dalam Perlombaan Ekosistem EV Global”, menghadirkan Frederic Bertrand, CEO dan Team Principal Mahindra Racing; Dany Amrul Ichdan, Wakil CEO MIND ID; dan Daud Joseph, Direktur Operasi dan Keselamatan Transjakarta. Dimoderatori oleh Angela Lois Iskandar, Southeast Asia Relationship Manager di BloombergNEF, panel ini membahas peran strategis Indonesia sebagai basis manufaktur bersih, potensinya untuk naik ke rantai nilai melalui pengolahan mineral, serta hubungan antara pengembangan EV dan mobilitas publik. Para panelis menyerukan integrasi yang lebih kuat antara ekosistem EV dengan peta jalan industri Indonesia serta pentingnya memastikan ketahanan rantai pasok jangka panjang.
Panel kedua, “Pengembangan Pasar Karbon untuk Menggerakkan Pembiayaan Iklim”, menghadirkan Natalia Rialucky Marsudi, Pendiri dan CEO Fairatmos serta Deputi Urusan Intra-ASEAN di AACM; Filipe Blackwood Oliveria, Senior Executive Advisor untuk CEO Sustainable Energy for All dan Senior Advisor di TPG dan TPG Rise Climate; serta Bimo Soewadji, CEO Carbon Ethics. Dimoderatori oleh Catherine Soper, Head of Government Engagement di BeZero Carbon, panel ini menekankan peran pasar karbon sukarela dan kepatuhan dalam pembiayaan solusi berbasis alam di Asia Tenggara, serta pentingnya kerangka kerja yang berintegritas tinggi untuk menjaga kepercayaan investor dan kredibilitas lingkungan.
Menutup forum, Alberto Longo, Co-Founder dan Chief Championship Officer Formula E, menyoroti profil global Jakarta yang semakin meningkat.
“Jakarta sekali lagi membuktikan bahwa kota ini bukan sekadar tuan rumah balapan, tetapi juga pusat inovasi iklim. Energi, ambisi, dan kemitraan yang terjalin hari ini menandakan bahwa Indonesia bukan hanya bagian dari percakapan, tetapi juga ikut menetapkan arah masa depan keberlanjutan global dan mobilitas listrik.”
Forum ditutup dengan sesi resepsi networking dan pit lane walk bersama tim balap Formula E. Saat kota bersiap untuk Jakarta E-Prix 2025 keesokan harinya, semangat dari Change Accelerated Live membawa pesan kuat: Indonesia tidak lagi menunggu untuk dipimpin, tetapi sedang membantu membentuk masa depan pertumbuhan hijau global.